Ads Top

Misteri Tewasnya Wanita di Pabrik Bata Banyumas


Penemuan seorang perempuan menggemparkan warga Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Mayat setengah telanjang ditemukan di sebuah pabrik batu bata. Polisi turun tangan dan berhasil mengungkap identitas korban. Namun kematian orang tersebut masih menjadi misteri. Penemuan mayat seorang wanita 

Saksi mata yang bekerja di lokasi, Kuwatno (45), menjelaskan, pekerja yang membawa jenazah pertama kali muncul sekitar pukul 07.00 WIB.

 

“Setelah saya mengetahuinya, saya langsung mendatangi balai kota. “Tapi sudah tutup, jadi saya ke Wali Kota untuk menjelaskan sendiri,” kata Kuwatno kepada wartawan, Selasa (26/12/2023).

 

Ia mengatakan, saat ditemukan, jenazah sudah tergeletak di sana. Badannya ditutupi daun pisang dan hanya mengenakan baju.

 

“Mayat wanita itu tergeletak telentang. Jangan memakai pakaian setengah warna. Jangan memakai celana. Ada juga jam di sebelahnya. Usianya sekitar 25 tahun,” ujarnya. Saat penggeledahan, warga menemukan celana yang diduga milik korban sekitar 10 meter dari lokasi kejadian.

 

“Celana itu ditemukan sekitar 10 meter. Kenakan sweter hijau. Kepalanya berwarna ungu. Rambutnya pendek,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada satu pun warga desa yang mengenali jenazah perempuan tersebut. Polisi mengeluarkan jenazah sekitar pukul 09.30 WIB.

 

“Masyarakat di sini tidak tahu. Tidak ada identitas sama sekali. Sekitar jam setengah sepuluh sudah dilepas,” tutupnya. Polisi turun tangan 

Polisi terlibat. Setelah dilakukan penyelidikan singkat, diduga ini adalah jenazah seorang pembunuh. Kasat Reskrim Polres Banyumas Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan menjelaskan, setelah mendapat laporan tersebut, timnya langsung menuju TKP untuk melakukan penyelidikan.

 

“Berdasarkan hasil laporan, kami mendatangi TKP. Wajar jika kematiannya menunjukkan tanda-tanda kekerasan, kata Andryansyah kepada wartawan di RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, Selasa (26/12).

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, ditemukan banyak luka di banyak tempat. Saat ditemukan, korban juga tidak mengenakan celana.

 

“Sementara diketahui celana dalam orang tersebut telah dilepas. Masuk akal untuk berpikir bahwa ada berbagai jenis kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Ada luka di lehernya dan juga di bagian vitalnya. “Tapi semuanya agak seperti hasil otopsi,” jelasnya.

 

Sementara jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Margono Soekarjo. Otopsi diperkirakan akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya.

 

Sementara itu, kami akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya, jelasnya. Polisi merilis identitas korban 

Polisi mengidentifikasi jasad wanita tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi, jenazah merupakan warga Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. “Kami mengumpulkan barang bukti dari TKP. Termasuk memastikan identitas pemilik alat Inafis,” Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, Selasa (26/12). Ia mengatakan, korban adalah seorang perempuan asal Kecamatan Sumbang, Banyumas. Korbannya adalah seorang perempuan berusia 21 tahun. Akibat kejadian tersebut, polisi pun memeriksa beberapa saksi. Libatkan orang tua korban untuk dimintai keterangan. “Dalam penyelidikan kami, kami mewawancarai banyak saksi. Ada 5 saksi yang diwawancara, termasuk keluarga kami. Ibunya menjelaskan kalau itu anaknya,” jelasnya.

 

Namun saat ditemukan warga, ponsel milik korban tidak ada. “Alat komunikasinya tidak ada di TKP,” ujarnya.


Penemuan seorang perempuan menggemparkan warga Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Mayat setengah telanjang ditemukan di sebuah pabrik batu bata. Polisi turun tangan dan berhasil mengungkap identitas korban. Namun kematian orang tersebut masih menjadi misteri. Penemuan mayat seorang wanita 

Saksi mata yang bekerja di lokasi, Kuwatno (45), menjelaskan, pekerja yang membawa jenazah pertama kali muncul sekitar pukul 07.00 WIB.

 

“Setelah saya mengetahuinya, saya langsung mendatangi balai kota. “Tapi sudah tutup, jadi saya ke Wali Kota untuk menjelaskan sendiri,” kata Kuwatno kepada wartawan, Selasa (26/12/2023).

 

Ia mengatakan, saat ditemukan, jenazah sudah tergeletak di sana. Badannya ditutupi daun pisang dan hanya mengenakan baju.

 

“Mayat wanita itu tergeletak telentang. Jangan memakai pakaian setengah warna. Jangan memakai celana. Ada juga jam di sebelahnya. Usianya sekitar 25 tahun,” ujarnya. Saat penggeledahan, warga menemukan celana yang diduga milik korban sekitar 10 meter dari lokasi kejadian.

 

“Celana itu ditemukan sekitar 10 meter. Kenakan sweter hijau. Kepalanya berwarna ungu. Rambutnya pendek,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada satu pun warga desa yang mengenali jenazah perempuan tersebut. Polisi mengeluarkan jenazah sekitar pukul 09.30 WIB.

 

“Masyarakat di sini tidak tahu. Tidak ada identitas sama sekali. Sekitar jam setengah sepuluh sudah dilepas,” tutupnya. Polisi turun tangan 

Polisi terlibat. Setelah dilakukan penyelidikan singkat, diduga ini adalah jenazah seorang pembunuh. Kasat Reskrim Polres Banyumas Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan menjelaskan, setelah mendapat laporan tersebut, timnya langsung menuju TKP untuk melakukan penyelidikan.

 

“Berdasarkan hasil laporan, kami mendatangi TKP. Wajar jika kematiannya menunjukkan tanda-tanda kekerasan, kata Andryansyah kepada wartawan di RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, Selasa (26/12).

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, ditemukan banyak luka di banyak tempat. Saat ditemukan, korban juga tidak mengenakan celana.

 

“Sementara diketahui celana dalam orang tersebut telah dilepas. Masuk akal untuk berpikir bahwa ada berbagai jenis kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Ada luka di lehernya dan juga di bagian vitalnya. “Tapi semuanya agak seperti hasil otopsi,” jelasnya.

 

Sementara jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Margono Soekarjo. Otopsi diperkirakan akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya.

 

Sementara itu, kami akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya, jelasnya. Polisi merilis identitas korban 

Polisi mengidentifikasi jasad wanita tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi, jenazah merupakan warga Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. “Kami mengumpulkan barang bukti dari TKP. Termasuk memastikan identitas pemilik alat Inafis,” Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, Selasa (26/12). Ia mengatakan, korban adalah seorang perempuan asal Kecamatan Sumbang, Banyumas. Korbannya adalah seorang perempuan berusia 21 tahun. Akibat kejadian tersebut, polisi pun memeriksa beberapa saksi. Libatkan orang tua korban untuk dimintai keterangan. “Dalam penyelidikan kami, kami mewawancarai banyak saksi. Ada 5 saksi yang diwawancara, termasuk keluarga kami. Ibunya menjelaskan kalau itu anaknya,” jelasnya.

 

Namun saat ditemukan warga, ponsel milik korban tidak ada. “Alat komunikasinya tidak ada di TKP,” ujarnya.

No comments:

Powered by Blogger.